Thursday, May 31, 2012

Orang Yang Mencurigakan

-ORANG YANG MENCURIGAKAN-
18 Januari 2012.

Sore tadi. Skitar jam 16.30. Adikq menghampiriku yg sdang asyik nonton TV dan brkata "mbak ada orang tak dikenal di depan rumah, orang itu memotret rumah sejak tadi! Tadi orang itu brtanya (apa boleh motret rumahnya) trus aku jawab (tidak tahu) tapi orang itu malah langsng motret. Trus tadi orang itu jga bilang (bapaknya ada atau tidak? Kalau ada aku sungkan). Dan tadi orang itu wktu aku dan teman2ku ddpan rumah, orang itu mau minjam HPnya varis buat motret. Untungnya varis bilang kalau HPnya buram". Kata adikq menjelaskan. Aku segera menuju rumah dpan dan ke teras rumah.

Sebungkus Plastik Hitam Besar

-SEBUNGKUS PLASTIK HITAM BESAR-

9 Januari 2012.
Tadi pulang sekolah, sekitar jam 12an, saat hujan deras, aku ikut ibuku membayar angsuran motor di FIF. Ibuku masuk kdalam sdngkan Aku menunggu didepan teras, karena bajuku basah kuyub, dan aku juga harus membawa mantel yg basah. kulihat banyak orang yg berteduh disana. Aku berdiri disudut depan FIF, didekat meteran listrik. Ada 2 buah kalau tidak salah. Disamping pintu aku lihat seorang perempuan menggunakan kaos loreng warna ungu, dgn jam ungu. Didepanku ada seorang lelaki memakai jaket hitam, celana hitam, sepatu hitam, dan tas punggung warna hitam dan helm INK warna hitam. Di belakang orang itu, tepatnya dibawah, aku melihat sebuah kantung plastik hitam besar yg ujungnya diikat dengan tali rafia warna biru.

Misteri Sandal Jepit Merah

-MISTERI SANDAL JEPIT MERAH-
Aku lupa kapan kejadian ini dimulai. Sekitar sebulan yang lalu atau lebih. Entah kenapa aku lupa mencatat tanggal kejadiannya. Padahal biasanya, tiap aku mengalami sesuatu yang janggal, selalu aku catat di hp atau di buku catatanku.

Pagi itu saat hendak berangkat sekolah. Aku menunggu ibuku sambil duduk di teras rumah. Di depan teras aku melihat sepasang sandal jepit warna merah, aku heran, setahuku dirumahku tidak ada yang punya sandal seperti itu. Dan juga tidak ada tamu pagi itu. Ukuran sandal itu mungkin 36. Jelas itu bukan punya ku, ukuran kakiku 40. Kaki ayahku lebih besar lagi. Adikku jelas tidak mungkin, ukuran kakinya kecil. Dirumahku yang ukuran kakinya 36 itu ibuku. Lalu aku masuk kerumah.

Rumah Kosong

-RUMAH KOSONG-

(Kasus ABC)
Malam itu tanggal 30 oktober 2011. Aku diajak ayah dan ibuku kerumah temannya ibuku di Rogojampi buat mengambil foto keluarga. Di depan rumah temannya ibuku itu ada rumah kosong. Rumahnya gelap sekali, halamannya juga luas, pagar tembok tinggi dengan gerbang yang sudah berkarat. Juga banyak rumput d sekitar gerbang.
Lalu ibuku bertanya pada temannya itu. Rumah kosong itu milik siapa? Katanya temannya ibuku itu rumah milik orang arab, dan memang sengaja tidak ditempati. Waktu pulang, aku mengamati rumah itu. Suasananya bagus sekali. Waktu itu bulan berada di atas rumah kosong yang gelap itu.

Rumah Kosong (Cerpen)

Cerpen : Rumah Kosong
Karya : Nira Prakasita

Malam yang dingin, langit cerah penuh bintang. Planet Jupiter di timur laut tampak angkuh memamerkan sinarnya pada rembulan di barat daya. Malam itu Betha bersama keluarganya pergi ke rumah Pak Sujono, teman ibu Betha, untuk mengambil foto keluarga. Semuanya begitu sibuk mengangkat foto keluarga yang besar itu untuk diletakkan di atas mobil. Sedangkan Betha hanya duduk termenung memandang rumah kosong di depan rumah Pak Sujono. Rumahnya gelap sekali, halamannya juga luas, pagar tembok tinggi dengan gerbang yang sudah berkarat, juga bnyak rumput disekitar gerbang, ya rumah itu terkesan angker, apalagi bulan berada tepat diatas rumah itu. Betha tak henti-hentinya menatap rumah kosong di seberang jalan itu.