Hidup seperti AIR itu salah, tak punya pendirian dan tak bisa melawan arus.
Hidup seperti ANGIN itu salah, terlalu bebas dan tak tahu arah.
Hidup seperti TANAH itu salah, selalu di bawah dan diinjak-injak.
Hidup seperti API itu juga salah, selalu merusak dan melukai.
Tuesday, March 26, 2013
Telur Busuk
Harusnya kita bisa belajar dari Telur Busuk. Meskipun didalamnya kopyor dan berbau busuk, tapi cangkangnya bisa menutupi bagian yang membusuk. begitu juga hidup, meskipun apa yang kita alami itu begitu buruk dan menyakitkan, harusnya kita bisa menutupi kepedihan yang kita alami.
Air dan Minyak
Ilmuku ibarat Air, dan ilmu mereka ibarat Minyak. sebanyak apapun aku menuang air. minyak akan tetap berada di atas.
Lilin
seperti api lilin, ketika dibiarkan begitu saja, apinya akan mati tertiup angin, tapi ketika kita mencoba menutupinya dengan gelas, ternyata api itu juga akan mati.
Tuesday, March 12, 2013
Dunia adalah Ilusi
Dunia ini hanyalah ilusi. ketika kita bertanya. "dimanakah arah atas yang sebenarnya?". dan kebanyakan orang menjawab "atas ya langit, langit selalu ada di atas. dan bumi selalu ada di bawah". padahal kenyataannya, saat kita berada di ruang angkasa, misalnya di bulan, saat kita melihat ke atas, ternyata bumi ada di atas. lalu dimanakah atas yang sebenarnya? alam semesta ini bahkan tak jelas bentuknya seperti apa.? tak jelas seberapa luasnya? dan tak jelas bagaimana arahnya? jagat raya membentang ke segala arah, sepanjang waktu dan tanpa batas. sungguh luar biasa ciptaan Allah
Hitam dan Putih
Warna putih jika diberi warna hitam maka akan
menjadi hitam. Tapi warna hitam jika diberi warna putih, maka akan
menjadi abu-abu. Pernahkah kalian mengamatinya? Warna hitam selalu lebih dominan. Secara teori, jika semua warna dicampur dengan cara diputar, maka semua warna akan menjadi putih, akan tetapi kenyataannya, ketika kita mencampur berbagai warna, warna itu berubah menjadi hitam. lalu kenapa teori dengan kenyataan bisa berbeda?
Cermin
Cermin.
Orang bilang. Itu tempat diri kita untuk berkaca, tempat untuk melihat dirikita. Tapi itu bukan kita! Yg kau lihat di cermin itu bukan kau! Yg ku lihat di cermin bukan aku! Itu hanya efek cahaya yg dipantulkan ke dalam kaca. Bayangan bisu yg slalu meniru gerakan kita. Bayangan semu yg mencuri tingkah kita. Itu bukan kita, bukan aku, dan bukan kau.
Aku tak bisa melihat dirisendiri. Kau tak bisa melihat dirimu sendiri.
Orang bilang. Itu tempat diri kita untuk berkaca, tempat untuk melihat dirikita. Tapi itu bukan kita! Yg kau lihat di cermin itu bukan kau! Yg ku lihat di cermin bukan aku! Itu hanya efek cahaya yg dipantulkan ke dalam kaca. Bayangan bisu yg slalu meniru gerakan kita. Bayangan semu yg mencuri tingkah kita. Itu bukan kita, bukan aku, dan bukan kau.
Aku tak bisa melihat dirisendiri. Kau tak bisa melihat dirimu sendiri.
Hidup Seperti Air Mengalir
Kata orang "biarkan hidup kita seperti air
yang mengalir". Apakah maksudnya kita hidup mengikuti kehendak orang
lain? Mengikuti alur orang lain? Apakah kita seperti orang yang tidak punya
pendirian yang selalu membiarkan orang lain mengatur hidup kita? Dan kita
masih tetap mengikuti aliran air yang membawa kita entah kemana. Tak bisa
melawan arus dan terus mengalir, bahkan saat menabrak batu-batu kali tapi
masih tetap mengikuti arus?
Ketika sampai dimuara, lalu berdiam diri tak tau akan menjadi air laut atau air tawar? Ketika menjadi air tawar hanya bisa berdiam. Ketika menjadi air laut, menjadi orang yang tak tau arah terombang ambing kesana kemari. Ketika berada di pantai. Tak mampu meraih tepian. Maka slamanya terombang ambing. Seperti itukah?
Ketika sampai dimuara, lalu berdiam diri tak tau akan menjadi air laut atau air tawar? Ketika menjadi air tawar hanya bisa berdiam. Ketika menjadi air laut, menjadi orang yang tak tau arah terombang ambing kesana kemari. Ketika berada di pantai. Tak mampu meraih tepian. Maka slamanya terombang ambing. Seperti itukah?
Subscribe to:
Posts (Atom)