Kebanyakan orang mengartikan peribahasa "Bagaikan Air di Daun Talas" sebagai orang yang pendiriannya tidak tetap dan tak memiliki pegangan hidup. Dan juga diartikan sebagai ketidak cocokan antara dua orang dan tidak bisa bersatu. Tapi disini saya akan mengartikan dan mengisahkan tentang Air yang sedang berada di atas daun Talas (Keladi) menurut pandangan saya.
Setetes air yang berada di atas daun talas itu seperti seseorang yang memiliki semangat usaha yang tidak mengenal kata menyerah, dia tanpa henti-hentinya berusaha untuk bisa bertahan hidup bersama setangkai daun talas, meskipun terkadang daun talas menggoyangkan si air kesana kemari hingga terkadang si air akan terjatuh dan menetes ke tanah, tapi si air tak henti-hentinya bergerak tak ingin meninggalkan si daun talas. Ia tetap ingin bisa berada bersama daun talas.
Dan sebenarnya, si daun tak pernah ingin membiarkan si air menetes ke tanah begitu saja, hanya saja si angin yang membuat daunnya menjadi bergerak sehingga air yang berada diatasnya menjadi bergulir kesana-kemari, tapi ketahuilah, sebenarnya daun talas selalu menjaga keseimbangan, menjaga agar si air tidak terjatuh, ia menggunakan daunnya yang lebar untuk menengadah dan menjaga si air, meskipun terkadang ia tak mampu lagi menjaga si air hingga ia terjatuh ke tanah, tapi sebenarnya daun talas sudah berusaha untuk menjaga air.
Meskipun air dan daun talas tahu mereka tak mungkin dapat bersatu, dan air tak dapat masuk dan terserap oleh daun talas, tapi mereka tetap saling mempertahankan.
No comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar. Terimakasih atas saran dan kritik anda.