Rabu, 14 Agustus 2013
Hari ini aku dan adikku berkeliling ke semua toko mainan yang ada di kota Genteng, adikku mencari mobil remote, dan aku mencari boneka singa. Setelah berkeliling akhirnya kami mendapatkan barang yang kami inginkan, dan pulang. Sesampainya di rumah, adikku segera memainkan mobil remote.nya. Setelah beberapakali memainkan mobil remot, batrai mobilnya habis, dan akan di charge.
Saat hendak mengisi baterainya, ternyata colokan chargernya tidak bisa masuk ke socket listrik, sehingga kami membutuhkan socket listrik T agar bisa menghubungkan charger dengan listrik. Akhirnya aku dan adikku pun segera berangkat ke Sempu untuk beli socket listrik. Saat tiba di toko elektronik, ternyata yang kami cari stoknya habis, akhirnya kami pun pulang, lalu ke toko tetanggaku yang biasanya juga jualan steker. Saat kami sampai ternyata di mbak della juga habis, kata mbak della, disuruh beli di toko bangunan. Akhirnya aku dan adikku balik lagi ke sempu.
Saat hendak mengisi baterainya, ternyata colokan chargernya tidak bisa masuk ke socket listrik, sehingga kami membutuhkan socket listrik T agar bisa menghubungkan charger dengan listrik. Akhirnya aku dan adikku pun segera berangkat ke Sempu untuk beli socket listrik. Saat tiba di toko elektronik, ternyata yang kami cari stoknya habis, akhirnya kami pun pulang, lalu ke toko tetanggaku yang biasanya juga jualan steker. Saat kami sampai ternyata di mbak della juga habis, kata mbak della, disuruh beli di toko bangunan. Akhirnya aku dan adikku balik lagi ke sempu.
Sesampainya di Sempu, di toko bangunan, kata pemilik toko, steker bentuk T nya gak ada, katanya, yang jualan itu toko elektronik di depannya, toko yang dimaksud adalah toko elektronik yang aku datangi awal tadi. Akhirnya dengan tangan kosong, kamipun pulang. Di perjalanan, kami melihat penjual batagor, karena kepingin, kamipun hendak membelinya, saat motor yang aku naiki hendak menepi di depan rombong penjual batagor, sialnya, di pinggir aspalnya banyak batu-batuan, sehingga motor yang kami tumpangi nggesrot (terseret) sehingga kamipun jatuh, untungnya gak apa-apa, dan di tolong penjual batagor. Setelah beli batagor, kamipun pulang.
Sesampainya di rumah, bapakku bilang, "eh tadi, pintu gerbangnya kok gak di tutup, tadi ada orang masuk rumah". Aku dan adikku pun tersentak kaget dan berkata "lha tadi gerbangnya gak aku tutup sebab kan sekarang lebaran, jadi gak ngira bakal ada orang masuk rumah". Akhirnya bapakku pun bercerita kejadiannya.
Saat bapakku sedang berkebun di belakang rumah, firasat bapakku gak enak, kepikiran rumah depan gak ada yang njaga dan tidak ditutup saat aku dan adikku pergi. Bapakku pun menuju garasi, dan sempat melihat ibuku yang sedang memasak di dapur. Sesampainya di garasi bapakku mengintip dari celah pintu garasi untuk halamam depan, dan terlihat gerbang terbuka, akhirnya bapakku membuka pintu garasi. Saat bapakku menuju gerbang hendak menutup gerbang, tepatnya disebelah teras, bapakku melihat seseorang keluar dari rumah. Yang dilihat bapakku adalah seorang lelaki tua setengah baya menggenakan kaos hijau, dan menggenakan celana pendek, orang itu tubuhnya sedikit kekar dan besar. Karena bapakku kaget melihat ada orang keluar dari rumah, bapakku pun bertanya "Njenengan kok mlebet griya kulo? anda kok masuk rumah saya?" Orang itupun menjawab dengan agak deg-deg'an dan sedikit gemetar karena kaget dan takut "mboten, kulo cuma ingak inguk. Nggak, saya cuma lihat-lihat". Lalu orang itu langsung menundukkan badan dan menengadahkan tangan sambil berkata "Kulo nyuwun, kulo ajenge teng nggenteng, saya minta. saya mau ke genteng". Bapakku langsung memanggil ibuku untuk mengambilkan uang sambil memberi kode ke ibuku bahwa orang itu tadi masuk rumah. Setelah memberikan uang, orang itu pergi ke arah selatan. Orangtuaku mengamati orang itu, tapi jika orang itu peminta-minta, seharusnya dia juga berhenti di rumah omku, karena disana juga ada orang. tapi orang itu tidak juga belok ke rumah tetangga-tetanggaku untuk minta uang, orang itu tetap berjalan terus, dan terlihat berbelok saat sudah jauh, disekitar gang ke jeruk'an. Dan kata ibuku, tadi ibukku tidak mendengar sama sekali kalau ada orang yang permisi atau mengetuk pintu atau membunyikan bel.
Saat bapakku sedang berkebun di belakang rumah, firasat bapakku gak enak, kepikiran rumah depan gak ada yang njaga dan tidak ditutup saat aku dan adikku pergi. Bapakku pun menuju garasi, dan sempat melihat ibuku yang sedang memasak di dapur. Sesampainya di garasi bapakku mengintip dari celah pintu garasi untuk halamam depan, dan terlihat gerbang terbuka, akhirnya bapakku membuka pintu garasi. Saat bapakku menuju gerbang hendak menutup gerbang, tepatnya disebelah teras, bapakku melihat seseorang keluar dari rumah. Yang dilihat bapakku adalah seorang lelaki tua setengah baya menggenakan kaos hijau, dan menggenakan celana pendek, orang itu tubuhnya sedikit kekar dan besar. Karena bapakku kaget melihat ada orang keluar dari rumah, bapakku pun bertanya "Njenengan kok mlebet griya kulo? anda kok masuk rumah saya?" Orang itupun menjawab dengan agak deg-deg'an dan sedikit gemetar karena kaget dan takut "mboten, kulo cuma ingak inguk. Nggak, saya cuma lihat-lihat". Lalu orang itu langsung menundukkan badan dan menengadahkan tangan sambil berkata "Kulo nyuwun, kulo ajenge teng nggenteng, saya minta. saya mau ke genteng". Bapakku langsung memanggil ibuku untuk mengambilkan uang sambil memberi kode ke ibuku bahwa orang itu tadi masuk rumah. Setelah memberikan uang, orang itu pergi ke arah selatan. Orangtuaku mengamati orang itu, tapi jika orang itu peminta-minta, seharusnya dia juga berhenti di rumah omku, karena disana juga ada orang. tapi orang itu tidak juga belok ke rumah tetangga-tetanggaku untuk minta uang, orang itu tetap berjalan terus, dan terlihat berbelok saat sudah jauh, disekitar gang ke jeruk'an. Dan kata ibuku, tadi ibukku tidak mendengar sama sekali kalau ada orang yang permisi atau mengetuk pintu atau membunyikan bel.
No comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar. Terimakasih atas saran dan kritik anda.