Akulah “Si
Rayap, Laron Tak Bersayap”. Dalam dingin masih di kegelapan. Dalam sepi tak
merasakan kehangatan.
Awal musim
penghujan, sebaya ku mulai berterbangan. Dengan sayap dipundak mereka, mereka
mengembara, mengitari setiap lampu penerangan yang ada.
Aku masih
sama seperti sebelumnya, dari balik punggungku tak kulihat sayap seperti milik
mereka. Aku masih termenung sambil menunggu sayapku tumbuh. Kutunggu dan terus
ku tunggu, tapi tak juga tumbuh. Semua teman-temanku kini sudah pergi, mencari
dan membuat koloni baru mereka. Aku ingin seperti mereka, tapi apa daya, aku
masih belum juga berubah.
Aku diam
tak mengerti, disaat semuanya mulai dewasa dan memiliki sayap, tapi aku masih seperti
dulu, sendiri dan sepi. Hujan turun dengan lebatnya, ku masih merangkai istana
di bawah tanah ini, meneruskan pekerjaanku yang seharusnya sudah kuselesaikan
saat ini.
Tak
henti-hentinya ku menengok di balik tanah yang basah, mengintip sekawanan laron
yang mengitari lampu penerangan, mereka bergembira bersama, hanya aku yang
masih sendiri disini, di tempat yang gelap dan sepi ini.
Kulihat
beberapa diantara mereka mulai menemukan pasangan idaman mereka. Aku cemburu,
aku juga ingin merasakan cinta. Aku masih berangan-angan sambil mengamati
laron-laron disana. Ya, malam ini kuhabiskan hariku mengamati kemesraan mereka.
Pagi kini
telah datang, fajar diufuk memperlihatkan mentari yang mulai meninggi.
Kusaksikan dengan mataku, diantara kerumunan laron itu ada beberapa yang tak
mendapat pasangan. Mereka mulai berjatuhan dan menggugurkan sayap mereka, lalu
terjatuh dan mati.
Ya, kini
aku mengerti kenapa aku masih menjadi rayap seperti sekarang ini, karna ini
memang belum waktunya untukku pergi mencari cinta sejati, jika aku memaksakan
diri pergi kesana disaat aku memang belum waktunya kesana, aku juga pasti akan
mati seperti mereka.
Mungkin ini
memang takdirku untuk menunggu, menunggu hingga saatnya tiba giliranku,
menunggu hingga aku benar-benar siap mencari pendamping hidupku.
Nira Aer Enau
Singaradja, Januari 2014
No comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar. Terimakasih atas saran dan kritik anda.