Friday, May 16, 2014

Jalan Mundur Si Undur-Undur

 Awalnya, si undur-undur malu dan kecewa karena ia berbeda dengan orang lainnya. Ia bersedih karena orang lain berkata "Undur-undur itu jalannya mundur ke belakang, pasti otaknya juga mundur, pantas pemikirannya slalu kuno, sudah jelas dia tidak akan pernah bisa mencapai tujuan hidupnya karena slalu tertinggal".


Akhirnya Undur-undur sadar, meskipun selalu berjalan mundur ke belakang, bukan berarti dia selalu tertinggal. Dia berjalan mundur karena ia punya pemikiran yang berbeda dengan yang lainnya. Ia mencoba mencapai suatu tujuan dengan jalan yang berbeda dengan orang lainnya. Hidup itu seperti bumi, bumi itu bulat. Jadi, ketika kita berjalan terus dengan lurus, maka kita akan kembali ke tempat semula. Dan kebanyakan orang dalam menempuh kehidupan selalu berjalan kedepan, semua berlomba, bersaing, berebut dan berusaha agar bisa sampai terlebih dahulu dan menjadi yang terdepan. Undur-undur sadar bahwa dirinya memang tidak akan sanggup jika harus bersaing dengan orang-orang lainnya, ia sadar jika ia memang tidak mampu mengejar orang lain untuk bisa mencapai tujuan hidup, ia berfikir begitu bukan karena ia pesimis, tapi karena ia tahu diri. Meskipun ia sadar ia tak akan mampu jika harus bersaing dengan mengikuti orang lain, tapi ia punya cara sendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. 

Itulah sebabnya, pada akhirnya undur-undur memilih untuk berjalan ke belakang dan berlainan dengan arah yang ditempuh orang lain. Ia yakin suatu saat ia bisa menjadi yang terdepan ketika bertemu dengan orang-orang lainnya dari arah berlawanan. Apa yang belum pernah orang lain pelajari, ia coba pelajari, apa yang tidak diketahui orang lain, ia ketahui. Apa yang orang lain tidak bisa, ia berusaha agar ia bisa. Karena ketekunan dan pendirian yang kuat, akhirnya ia malah berhasil mencapai tujuan hidupnya lebih cepat daripada kebanyakan orang lainnya. 

Kini ia semakin paham, bahwa "Banyak jalan untuk mencapai tujuan hidup, tidak hanya bisa ditempuh dari arah depan saja. Tapi juga bisa ditempuh dari arah lainnya."

Nira Aer Enau
Banyuwangi, Mei 2014

2 comments:

Pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar. Terimakasih atas saran dan kritik anda.